RSS

Manajemen Asrama SDLB Pandaan

04 Mei

A. Rasionalisasi

SLB IV Kurtorejo terletak di Jalan Pahlawan Sunaryo No IV B Kutorejo Pandaan. Sekolah ini merupakan sekolah yang manangani anak-anak yang berkebutuhan khusus. Di dalam SLB terdapat sebuah asrama yang menampung siswa-siswa yang bersekolah di SLB tersebut, tetapi tidak semua siwa tinggal di asrama. Asrama tersebut hanya diperuntukan bagi siswa-siswi yang rumahnya jauh dari sekolah karena keadaan orang tua tidak mampu dalam hal pembiayaan dalam hal transportasi . ada juga orang tua yang mampu tetapi menaruh anaknya di asrama karena orang tua tidak mengingikan anaknya.

B. Profil Bidang Layanan Khusus

1. Data Siswa,

Data siswa yang berhasil penulis rekam dari SLB IV Kurtorejo mulai awal tahun 2006 sampai 2011. (Terlampir)

2. Sarana dan Prasarana

Sarana adalah semua perangkt, peralatan, bahan dn perabot yangvsecara langsung digunakan, dalam proses pendidikan di sekolah. (Bafadal, 2008:8). Sarana yang terdapar pada SLB IV Kurtorejo dappat dilihat pada lampiran.

Prasarana adalah Semua perlengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang proses pelaksanaan pendidikan di sekolah (Bafadal, 2008:8)

Prasarana yang ada di asrama di SLB IV Kurtorejo diantaranya adalah sebagai berikut.

a) 2 kamar yang cukup luas satu untuk penghuni laki-laki dan satu untuk penghuni perempuan.

b) Terdapat taman yang di dalamnya tersdia sarana untuk bermain.

c) Terdapat satu ruang tamu

d) Terdapat 2 kamar mandi,

e) Terdapat ruang dapur

f) Tempat menjemur pakaian

g) Ruang Ibu asrama

h) Ruang makan

i) Ruang sholat

j) Ruang ibu asrama

3. Pengelola Pengurus

a) Struktur Organisasi

b) Deskripsi tugas

Penanggung jawab bertanggungjawab atas keberlangsungan dari asrama yang berada di SLB IV Kutorejo. Penanggung jawab dari asrama di pegang oleh Kepala Sekolah SLB IV Kurtorejo. Penanggungjawab tidak turun langsung ke lapangan, tetapi hanya menerima laporan dari semua kegiatan yang telah dilakukan.

Pengelola keuangan bertugas untuk mancari danmengalokasikan berbagai sumber dana yang telah didapat untuk semua kebutuhan asrama. Pengelola keuangan harus mempunyai banyak strategi agar manajemen keuangan asrama berjalan baik demi keberlangsungan asrama itu sendiri.

Ibu asrama bertugas untuk menyiapkan makanan bagi penghuni asrama. Mulai dari makan pagi sampai malam. Selain itu juga mengurusi kebutuhan lain, misalnya mencuci pakaian bagi yang tidak bisa, membersihkan asrama yang dibantu dengan petugas asrama.

Petugas asrama bertugas untuk menjaga keamanan yang ada di asrama tersebut. Selain itu petugas juga mebantu ibu asrama untuk menangni segala macam kebutuhan yag dibutuhkan penghuni asrama.

Pembimbing belajar bertugas mendampingi para penghuni asrama pada malam hari ketika para penghuni asrama sedang melakukan kegian belajar bersama.

c. Sumber Dana dan Alokasinya

1) Sumber Dana

Dana yang diperoleh yang digunakan untuk mengelola asrama berasal dari pemerintah yang keluar satu tahun sekali. Pada awal berdirinya asrama keluar tiap satu bulan sekali, pada tahun 2007-2008 dana keluar setiap 3 bulan sekali. Pada saat observer mananyakan masalah nominal dari penmerintah, Bapak Sugi sebagai sumber yang memberikan informasi kepada observer menjawab relatif. Artinya besaran dana yang dianggarkan pemerintah setiap tahunnya tidak pasti.

Selain itu pengurus asrama juga mencari dana secara mandiri, yaitu dengan memintai donatur kepada wali murid. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan selebaran kepada para wali murid agar bersedia memberikan bantuan berupa dana. Asrama di SLB IV Kurtorejo juga menerima zakat dariberbagai sumber. Kadang-kadang toko di sekitar asrama memberikan bantuan berupa beras.

Pihak asrama juga pernah mengajukan proposal-proposal pengajuan dana, baik pada Dinas Pendidikan ataupun instansi lainnya, tetapi hasil yang diperoleh dari sumber tersebut belum maksimal, artinya tidak setiap tahun dana tersebut dapat diperoleh.

2) Alokasi Dana

Alokasi dana secara keseluruhan dikelola oleh pengurus untuk membiayai segala macam kebutuhan asrama. Mulai dari gaji pegawai, pengadaan dan perawatan sarana dan prasarana dan membiayai segala macam kegiatan yang dilakukan asrama. Gaji hanya diperuntukan bagi Penjaga asrama dan Ibu asrama. Para pengurus asrama yang sudah PNS tidak mendapatkan alokasi dana asrama. Karena dana dari pemerintah turunnya adalah setiap 1 tahun sekali, maka setiap bulan pengurus mencari pinjaman untuk menggaji penjaga dan ibu asrama.

Nominal gaji yang di anggarkan dari pemerintah adalah untuk penjaga asrama sebesar Rp. 125.000,00 dan untuk Ibu asrama sebesar Rp. 185.000,00. Karena kecilnya anggaran yang dialokasikan dari pemerintah, maka pengurus memberikan tambahan sendiri kepada penjaga dan ibu asrama. Saat ini gaji dari kedua penjaga tersebut sebesar Rp. 500.000,00.

C. Analisis Hasil

Di dalam subbab ini penulis akan membandingkan antara teori dengan observasi lapangan yang telah penulis lakukan.  Secara umum tujuan dan fungsi dari asrama adalah sebagi berikut.

Tujuan dan fungsi dari asrama yang ada di SLB IV Kurtorejo sudah sesuai dengan teori yaitu tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi para siswanya tetapi juga menjadi lingkingan pendidikan bagi penghuni asrama. Tetapi yang penulis rasakan saat melakukan tanya jawab dengan narasumber, tujuan yang seharusnya menjadi tujuan yang terakhir menjadi tujuan yang paling utama.

Selanjutnya penulis akan menyoroti masalah manajemen asrama yang ada di SLB IV Kurtorejo. Kaitan dengan hal tersebut perlu beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan asrama di sekolah yang meliputi:

  1. Asrama bukan merupakan pondokan namun merupakan hunian sekelompok siswa yang relatif sama, baik usia, jenis kelamin dan sekolah/profesinya.
  2. Pengelolaan asrama tidak lepas dari lokasi, lingkungan dan situasi sekolah
  3. Dalam asrama hendaknya diciptakan suasana at home (seperti berada dalam rumah sendiri)
  4. Asrama hendaknya memberikan pengaruh positif dalam pembentukan dan penanaman sikap serta kebiasaan-kebiasaan yang baik pada diri siswa.
  5. Asrama perlu menetapkan tata tertib, disiplin, dan disetai dengan upaya pengawasan secara demokratis
  6. Pengawasan di asrama dilakukan secara bersahabat dan kekeluargaan, sehingga penghuninya tidak terlalu tertekan dan tidak terlalu

Secara keseluruhan, prinsip umum tentang asrama sekolah sudah ada dan dilakukan, hal ini tercdermin dengan adanya tata tertib dan beberapa kegiatan yang dilkaukan oleh pihak pengelola asrama. Kegiatan sehari hari dijadwalkan selayaknya penghuni asrama sedang berada di rumah.

Aspek fisik pada asrama di SLB IV Kurtorejo tidak terlalu baik tetapi jika dibandingkan dengan penghuni yang ada maka sudah cukup. Dari teori mengenai aspek fisik yang telah disebutkan, kekurangan dari asrama adalah tidak mempunyai tempat belajar yang khusus, ruang perpustakaan, dan ruang

utuk penderita penyakit. Seangkan kondisi dari semuja aspek fisik dapat di nilai dengan cukup, penjelasan tentang ini dapat diperjelas dengan adanya dokumentasi yang kami letakkan pada bagian lampiran.

Aspek pengelola asrama sudah cukup sesuai dengan teori, yaitu terdiri dari 5 sampai tujuah orang, tetapi tidak semua dari pengelola asrama tinggal di asrama tetapi hanya 2 orang saja yaitu ibu asrama dan penjaga asrama. Dari hasil observasinkami tugas dari pengurus asrama sudah melakukan tugasnya sesuai dengan teori. Tetapi pengawas yang seharusnya terdiri dari  beberapa item hanya di naungi oleh satu orang saja, yaitu penjaga asrama.

Aspek pembiayaan ini menurut observer yang memprihatinkan. Walaupun dana yang diperoleh asrama adlah dari pemerintah, dan mandiri, tetapi nominal yang didapat menurut observer masih kurang memadai, terutama terkait masalah penggajian pegawai yang sangat minimum.

D. Hambatan dan Solusi

Setelah penganalisisan hasil diatas penulis dapat menyimpulkan beberapa hambatan dan  solusi yang penulis tawarkan. Hambatannya adalah sebagai berikut.

1.        Minimnya pembiayaan yang diberikan oleh pemerintah sehingga pengurus asrama harus gali lobang tutup lobang untuk memenuhi kebutuhan.

2.        Minimnya gaji pegawai yang mengakibatkan pegawai tidak optimal dalam melakukan tugasnya.

3.        Kurangnya pengawasan di dalam asrama karena hanya ada 2 penghuni saja di dalam asrama.

4.        Skat yang terlalu sederhana untuk memisahkan antara penghuni laki laki dan perempuan.

Solusi yang ditawarkan adalah sebagai berikut.

Masalah yang paling utama pada asrama di SLB IV kurtorejo adalah tentang maslah pembiayaan. Hal ini dapat dilakuakn pengajuan proposal kepada pihak dinas pendidikan ataupun swasta agar dapat menambah dana sebagai upaya keberlangsungan dari asrama tersebut.

Walaupun asrama ini dip[eruntukkan untuk siswa SLB, tetapi pengawasan yang memadai juga harus dilakukan sehingga tidak banyak penyelewengan yang dilakukan oleh penghuni asrama. Juga p[erlu diperhatikan masalah pubertas anak, dengan memisahkan antara penghuni laki-laki dan perempuan.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Mei 4, 2011 inci Uncategorized

 

Tinggalkan komentar